Close Menu

Halo!

Silahkan ketik kata kunci yang ingin Anda cari.

Manajemen Risiko

Manajemen Risiko

Sebagai wujud komitmen ANTAM dalam penerapan GCG yang efektif, ANTAM telah membentuk Satuan Kerja Risk Management yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama. Dalam melakukan pengawasan dan pengelolaan risiko bisnis yang material, ANTAM memiliki Kebijakan Manajemen Risiko yang terkini berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 373.K/01/DAT/2015 yang ditandatangani oleh Direktur Utama tanggal 10 Desember 2015. Kebijakan tersebut bertujuan untuk memberi pedoman kepada pegawai ANTAM untuk secara efektif melakukan proses dan kegiatan manajemen risiko sehingga sesuai dengan peraturan yang berlaku serta memastikan bahwa manajemen dan seluruh pegawai memiliki persepsi serta pemahaman yang sama mengenai konsep manajemen risiko dan adanya kesadaran mengenai pentingnya manajemen risiko yang kontinu sehingga proses manajemen risiko dapat terkoordinasi dan terintegrasi, serta untuk memastikan portofolio inisiatif strategis selaras dengan arahan strategi korporat.

Risiko-risiko yang dihadapi ANTAM mencakup:

a. Risiko Harga Komodtas

Piutang usaha ANTAM dan Entitas Anak dari penjualan feronikel dan bijih nikel secara langsung berkaitan dengan indeks harga nikel LME. Pada tanggal 31 Desember 2018, jika harga nikel LME melemah/menguat sebesar 5% (dengan semua variabel lainnya dianggap tidak berubah), maka laba sebelum pajak penghasilan ANTAM dan Entitas Anak akan menurun/meningkat sekitar Rp29.163.980 (2017: Rp32.759.963). Piutang usaha ANTAM dan Entitas Anak dari penjualan feronikel dan bijih nikel secara langsung berkaitan dengan indeks harga nikel LME. Pada tanggal 31 Desember 2018, jika harga nikel LME melemah/menguat sebesar 5% (dengan semua variabel lainnya dianggap tidak berubah), maka laba sebelum pajak penghasilan ANTAM dan Entitas Anak akan menurun/meningkat sekitar Rp29.163.980 (2017: Rp32.759.963).

b. Risiko Mata Uang dan Tingkat Suku Bunga

Pendapatan dan posisi kas ANTAM dan Entitas Anak sebagian besar dalam mata uang Dolar AS sedangkan sebagian besar beban operasi ANTAM dan Entitas Anak dalam mata uang Rupiah. ANTAM dan Entitas Anak juga memiliki pinjaman signifikan dalam Dolar AS, maka ANTAM dan Entitas Anak mempunyai eksposur risiko melemahnya nilai Rupiah terhadap Dolar AS.  Pada tanggal 31 Desember 2018, jika nilai tukar Rupiah melemah/menguat sebesar 5% terhadap mata uang Dolar AS (dengan semua variable lainnya dianggap tidak berubah), maka laba sebelum pajak penghasilan ANTAM dan Entitas Anak akan menurun/ meningkat sekitar Rp293.570.533 (2017: Rp139.852.614), terutama disebabkan oleh kerugian/keuntungan selisih kurs atas penjabaran liabilitas bersih dalam mata uang Dolar AS.

ANTAM dan Entitas Anak terpapar risiko tingkat bunga arus kas terhadap pinjaman dengan suku bunga mengambang. ANTAM dan Entitas Anak menganalisis eksposur tingkat suku bunga secara dinamis. Berbagai skenario disimulasikan dengan mempertimbangkan pembiayaan kembali, pembaharuan posisi yang ada, serta alternative pembiayaan dan lindung nilai. Berdasarkan skenario ini, ANTAM dan Entitas Anak menghitung dampak laba atau rugi dari pergerakan tingkat suku bunga. Pada tanggal 31 Desember 2018, jika suku bunga pinjaman naik/turun sebesar 0,1% (dengan semua variabel lainnya dianggap tidak berubah), maka laba sebelum pajak penghasilan ANTAM dan Entitas Anak akan menurun/meningkat sekitar Rp1.260.509 (2017: Rp407.851).

c. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko bahwa ANTAM dan Entitas Anak akan mengalami kerugian yang ditimbulkan oleh pelanggan atau pihak ketiga yang gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Tidak ada konsentrasi risiko kredit yang signifikan. ANTAM dan Entitas Anak mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan memantau risiko terkait dengan batasan-batasan tersebut.

ANTAM dan Entitas Anak yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat ANTAM dan Entitas Anak memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan komoditas mineral, dan secara historis mempunyai piutang usaha bermasalah yang rendah. Kebijakan umum ANTAM dan Entitas Anak untuk penjualan komoditas mineral kepada pelanggan yang sudah ada dan pelanggan baru adalah memilih pelanggan dengan kondisi keuangan yang kuat dan reputasi yang baik.

Eksposur maksimum atas risiko kredit untuk ANTAM dan Entitas Anak adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan yang tertera pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

d. Risiko Likuiditas

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat berharga dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Grup mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang andal. Grup mempunyai eksposur risiko likuiditas dengan adanya pendanaan obligasi dan pinjaman modal untuk pengembangan proyeknya. 

Tanggal jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan seperti utang usaha, biaya masih harus dibayar, utang lain-lain dan pinjaman bank jangka pendek adalah kurang dari satu tahun, kecuali untuk liabilitas keuangan seperti utang obligasi dan pinjaman investasi. Jumlah yang disajikan dalam tabel adalah arus kas yang tidak didiskonto.

 

Sidebar Menu
>
Sidebar Menu