Halo!
Silahkan ketik kata kunci yang ingin Anda cari.
Produksi utama emas dan perak ANTAM berasal dari tambang bawah tanah Pongkor, Jawa Barat dan Cibaliung, Banten yang saat ini telah memulai fase pasca tambang. Indikasi adanya deposit emas di Pongkor ditemukan oleh Unit Geomin pada tahun 1981 dan produksi dimulai pada tahun 1994 setelah ijin diperoleh pada tahun 1992.
Tambang emas Pongkor memiliki tiga urat emas utama yakni Ciguha, Kubang Cicau dan Ciurug. Metode penambangan menggunakan conventional cut and fill stoping pada urat emas Ciguha dan Kubang Cicau. Pada urat emas Ciurug ANTAM menggunakan metode penambangan mechanised cut and fill dengan peralatan hydraulic jumbo drill dan load haul dump (LHD) sejak tahun 2000. Penggunaan metode mechanised cut and fill tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi namun juga menurunkan biaya produksi untuk meningkatkan efisiensi. Setelah bijih emas ditambang, bijih emas kemudian diolah melalui beberapa proses seperti crushing, milling, cyanidation, carbon leaching dan stripping, electro winning dan casting untuk memproduksi bullion/dore. Limbah dari pabrik diolah di pabrik detoksifikasi untuk menurunkan kandungan sianida di tailing menjadi di bawah batas 0,5 ppm. Setelah diolah, tailing kembali dimasukkan ke tambang di dalam sistem total tailing backfill system dengan kombinasi semen.
Pada tahun 2023, total cadangan bijih emas ANTAM mencapai 860 ribu dry metric ton (dmt) bijih emas atau setara 184 ribu troy oz (5,72 ton) logam emas insitu (contained metal). Sedangkan sumberdaya mineral emas Perusahaan pada tahun 2023 mencapai 5,14 juta dmt bijih emas atau setara dengan 729 ribu troy oz (22,68 ton) logam emas insitu (contained metal).
Dore/bullion yang dihasilkan dari tambang kemudian dikirimkan untuk dimurnikan menjadi emas di UBPP Logam Mulia di Jakarta. Silakan melihat bagian Pengolahan Logam Mulia untuk informasi lebih lanjut mengenai operasi pemurnian dan pengolahan logam mulia.
Produk-produk lain yang diproduksi ANTAM